Gambar 1 : Keris Jawa dengan pamornya
|
( Sumber : http://yanto-antik.blogspot.com/p/keris.html )
|
2. Cara pembuatan Keris
a. Pemilihan bahan
Logam
dasar yang digunakan dalam pembuatan keris ada tiga macam logam adalah
logam baja Karbon rendah, logam Nikel untuk pamor, dan baja perkakas
untuk kekerasan / kekuatan. Keris masa kini ( nèm - nèman , dibuat sejak abad ke-20) biasanya memakai logam pamor nikel.
|
|
|
||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||
Gambar 2 : Besi dan Baja
|
||||||||||||||||||||||||||
http://ipapandebesi.wordpress.com/materi/alat-dan-bahan/bahan-baku-utama/unsur-logam/
|
|
|
|
|
Gambar 3 : Logam Nikel
|
|
https://www.google.co.id/search?q=nikel
|
Keris masa lalu (keris kuna) yang baik memiliki logam pamor dari batu meteorit yang diketahui memiliki kandungan titanium yang tinggi , di samping nikel, kobalt, perak, timah putih, kromium, antimonium, dan tembaga. Batu meteorit yang terkenal adalah meteorit Prambanan, yang pernah jatuh pada abad ke-19 di kompleks percandian Prambanan.
|
|
|
|
Gambar 4 : Batu Meteor
|
|
https://www.google.co.id/search?q=BATU+METEOR
|
|
|
Gambar 5 : Batu Petir Ponari / Batu Meteor
|
https://www.google.co.id/search?q=batu+meteor+ponari&client
|
b. Proses pengerjaan
Pembuatan keris bervariasi dari satu empu ke empu lainnya, tetapi
terdapat prosedur yang biasanya bermiripan. Berikut adalah proses secara
ringkas menurut salah satu pustaka.
· Pembuatan
sesaji dan persiapan topolaku yang dilakukan sang empu ataupun sang
pemesan (penentuan saat pembuatan, dapur/ bentuk/jenis dan pamor keris).
· Membahas
tentang ISOTERI atau yang biasa disebut dengan TUAH atau DAYA atau
KEKUATAN sebilah TOSAN AJI sangat bergantung dari persepsi serta pola
pikir dari setiap individu
|
|
|
|
Gambar 6 : Sesaji sebelum pembuatan keris
|
Gambar 7 : Jenis / Bentuk / Pamor / Dhapur Keris
|
https://www.google.co.id/search?q=sesaji+sebelum+pembuatan+keris&client
|
https://www.google.co.id/search?q=KARIS+DAPUR&client
|
· Penempaan, yaitu penyatuan beberapa unsur logam untuk membuat pola pamor hingga bentuk dasar bilah (bakalan).
|
|
|
|
Gambar 8 : Proses pembersihan Logam Besi
|
Gambar 9 : Penandaan bakal Lipatan
|
Proses Pembuatan Keris / Making Keris (Javanese Blade) Keris jowo INDONESIA.
https://www.youtube.com/watch?v=IcE5VSdOL88
|
· Pelipatan
, pemanasan / pembakaran , pemukulan / penempaan , pemijaran merupakan
proses penyatuan kembali untuk mendapatkan pamor keris.
|
|
|
|
Gambar 10 : Lipatan Pertama
|
Gambar 11 : Lipatan kedua
|
PROSES PEMBUATAN KERIS / Making Keris (Javanese Blade) Keris jowo INDONESIA.
https://www.youtube.com/watch?v=IcE5VSdOL88
|
· Penyisipan logam Nikel untuk pembentukan pamor putih keabu-abuan
· Penyisipan logam Baja untuk mendapatkan kekerasan yang diinginkan
|
|
|
|
Gambar 12 : Pengisian / Penyisipan Nikel
|
Gambar 13 : Pengisian / Penyisipan Baja
|
Proses Pembuatan Keris / Making Keris (Javanese Blade) Keris jowo INDONESIA.
https://www.youtube.com/watch?v=IcE5VSdOL88
|
|
|
Gambar 14 : Logam Baja Perkakas ( tengah ) diselimuti oleh logam saton
|
Proses Pembuatan Keris / Making Keris (Javanese Blade) Keris jowo INDONESIA.
https://www.youtube.com/watch?v=IcE5VSdOL88
|
Bilah baja strip karbon rendah sebagai bahan dasar diwasuh atau dipanaskan hingga berpijar kemudian ditempa berulang-ulang kali untuk membuang pengotor (misalnya karbon
serta berbagai oksida lainnya). Setelah bersih, bilah dilipat seperti
huruf U untuk disisipkan lempengan bahan pamor kedalamnya. Selanjutnya
lipatan ini kembali dipijarkan dan ditempa. Setelah menempel dan
memanjang, campuran ini dilipat dan ditempa kembali berulang-ulang
lagi. Proses penempaan membutuhkan kekuatan fisik yang prima, posisi
menempa, serta banyaknya lipatan akan memengaruhi pamor yang muncul
nantinya.
|
|
Gambar
15 : Ki Empu Sungkowo Harumbrodjo (kiri) bersama asistennya Tugino
(kanan) , menempa besi dan nikel dalam proses pembuatan keris di
Moyudan, Sleman, Yogyakarta, Kamis (5/7).
Foto : ANTARA/Sigid kurniawan
|
(http://foto.news.viva.co.id/read/7470-pembuatan-keris)
|
Proses ini disebut saton. Bentuk akhirnya adalah lempengan memanjang. Lempengan ini lalu dipotong menjadi dua bagian, disebut kodhokan. Satu lempengan baja perkakas lalu ditempatkan di antara kedua kodhokan seperti roti sandwich,
diikat lalu dipijarkan dan ditempa untuk menyatukan. Ujung kodhokan
lalu dibuat agak memanjang untuk dipotong dan dijadikan ganja. Tahap berikutnya adalah membentuk pesi, bengkek (calon gandhik), dan terakhir membentuk bilah apakah berluk atau lurus. Pembuatan luk dilakukan dengan pemanasan.
|
|
|
|
Gambar 16 : Pemotongan Ganja / Pangkal
|
Gambar 17 : Bakalan Pesi / Tangkai dan Bilah Keris
|
Keris Proses Pembuatan / Making Keris (Javanese Blade) Keris jowo INDONESIA.
https://www.youtube.com/watch?v=IcE5VSdOL88
|
· Setelah pengerjaan bakalan keris adalah pembuatan ganja dan bilah
|
|
|
|
Gambar 18 : Pengepasan ganja Keris
|
Gambar 19 : Pengikiran bilah Keris
|
Keris Proses Pembuatan / Making Keris (Javanese Blade) Keris jowo INDONESIA.
https://www.youtube.com/watch?v=IcE5VSdOL88
|
|
|
Gambar 20 : Bagian - bagian ornamen / Ricikan Keris
|
Sumber : http://peperonity.com/go/sites/mview/wardonokeris/16056933
|
· Pengerjaan detail-detail rerincikan bilah keris sehingga sesuai dengan dhapur/bilah/bentuk keris yang diinginkan.
|
|
|
|
Gambar 21 : Memahat Ricikan Keris
|
Gambar 22 : Ricikan / Rincian Hiasan Keris
|
http://teguhsrahardjo.blogdetik.com/perihal/
|
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCUyVYuNuHwdlNhB-GyqXL8IYl3ctnxjLvRptgGKsTRsBe9t0O7CBu1LKTnQXdTVnWhjp8sHtYv18BpGPUsRVLLPqqGiXUxh9hm3qA2W9Wmga_ADpL5iSAb260BgjOjI3KdiG63HuU_cE/s1600h/3303_1046613412715_1447057792_30116578_7669046_n.jpg
|
Tahap selanjutnya adalah pembuatan ornamen-ornamen (ricikan) dengan mengerjakan bagian-bagian tertentu menggunakan kikir, gerinda tangan, bor tangan, sesuai dengan dhapur keris yang akan dibuat. Silak waja
dilakukan dengan mengikir bilah untuk melihat pamor yang
terbentuk. Ganja dibuat mengikuti bagian dasar bilah. Ukuran lubang
disesuaikan dengan diameter pesi / peksi / tangkai.
.
c. Penyepuhan
Tahap terakhir, yaitu penyepuhan, dilakukan agar logam keris menjadi logam baja yang keras. Penyepuhan (menuakan) dilakukan dengan memasukkan bilah ke dalam campuran belerang, garam, dan perasan jeruk nipis (disebut kamalan).Penyepuhan juga dapat dilakukan dengan memijarkan keris lalu dicelupkan ke dalam cairan (air, air garam, atau minyak kelapa, bergantung pengalaman Empu yang membuat). Tindakan penyepuhan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena bila salah dapat membuat bilah keris retak.
Selain cara penyepuhan yang biasa seperti diatas, dalam penyepuhan
Keris dikenal pula Sepuh jilat yaitu pada saat logam Keris membara
diambil dan dijilati dengan lidah, Sepuh Akep yaitu pada saat logam
Keris membara diambil dan dikulum dengan bibir beberapa kali dan Sepuh
Saru yaitu pada saat logam Keris membara diambil dan dijepit dengan
alat kelamin wanita (Vagina) Sepuh Saru ini yang terkenal adalah Nyi
Sombro, bentuk kerisnya tidak besar tapi disesuaikan.
Setelah
penyepuhan selesai, maka tahap berikutnya adalah memunculkan pamor
keris. Pamor adalah hiasan atau motif atau ornamen yang didapat pada
bilah tosan aji ( Keris, Tombak, Pedang atau Wedung dan
lain-lainnya). Hiasan ini dibentuk bukan karena diukir atau diserasah (Inlay) ataupun dilapis tetapi karena teknik tempaan yang menyatukan beberapa unsur logam yang berlainan.
Teknik tempa ini sampai saat ini hanya dikuasai oleh para Empu dari wilayah Nusantara dan sekitarnya saja (Malaysia, Brunei, Philipina dan Thailand) walau ada yang berpendapat asal teknik ini dari Tibet atau Nepal, tetapi pendapat tersebut tidak beralasan sama sekali. Diluar wilayah Nusantara dan sekitarnya biasanya hanya dikenal teknik Inlay saja seperti pedang dari Iran atau negara Eropa lainnya sehingga walau secara seni (art) tampak indah tetapi kesan “Wingit” nya tidak ada sama sekali. Ada kalanya Pedang buatan Empu diluar wilayah Nusantara terdapat juga Pamor, tetapi biasa- nya karena tanpa sengaja sewaktu dibuat pedang tersebut bercampur beberapa logam lainnya yang mengakibatkan timbulnya pamor tersebut, kadangkala munculnya pamor tersebut setelah pedang tersebut berumur ratusan tahun. Ini pula yang mungkin menjadi dasar Empu diwilayah Nusantara (khususnya Jawa) yang mengolah cara pencampuran berbagai logam tersebut sehingga terbentuk pamor yang indah dan bernilai seni tinggi. .
Teknik tempa ini sampai saat ini hanya dikuasai oleh para Empu dari wilayah Nusantara dan sekitarnya saja (Malaysia, Brunei, Philipina dan Thailand) walau ada yang berpendapat asal teknik ini dari Tibet atau Nepal, tetapi pendapat tersebut tidak beralasan sama sekali. Diluar wilayah Nusantara dan sekitarnya biasanya hanya dikenal teknik Inlay saja seperti pedang dari Iran atau negara Eropa lainnya sehingga walau secara seni (art) tampak indah tetapi kesan “Wingit” nya tidak ada sama sekali. Ada kalanya Pedang buatan Empu diluar wilayah Nusantara terdapat juga Pamor, tetapi biasa- nya karena tanpa sengaja sewaktu dibuat pedang tersebut bercampur beberapa logam lainnya yang mengakibatkan timbulnya pamor tersebut, kadangkala munculnya pamor tersebut setelah pedang tersebut berumur ratusan tahun. Ini pula yang mungkin menjadi dasar Empu diwilayah Nusantara (khususnya Jawa) yang mengolah cara pencampuran berbagai logam tersebut sehingga terbentuk pamor yang indah dan bernilai seni tinggi. .
Bahan
pamor ini oleh kebanyakan penulis dari barat dikatakan dari bahan
Nikel, padahal ini salah sama sekali karena berdasarkan penelitian
oleh Bapak. Haryono Aroembinang , MSc (alm) dan beberapa ahli di
BATAN Jogjakarta didapatkan bukti bahwa bahan itu adalah Titanium,
suatu bahan yang baru pada abad ke - 20 digunakan sebagai bahan
pelapis kendaraan angkasa luar, padahal empu kita sudah
menggunakannya dari dulu. Ini diterangkan sebagai berikut, ketika
meteor masuk ke atmosfir bumi maka sebagian besar bahan tembaga, besi,
nikel, timbel,kuningan terbakar hancur dan hanya Titanium yang bertahan
sampai bumi. Bahan baku pamor dahulu kala dibuat dari meteor yang
didapat di bumi sehingga keris jaman dahulu banyak mengandung bahan
Titanium dan beratnya juga menjadi lebih ringan.
.
Dahulu
terkenal bahan pamor dari Luwu, Sulawesi Selatan yang dibawa oleh
pedagang dari Bugis. Bahan Pamor yang paling terkenal sejak dahulu
adalah Pamor Prambanan, saat ini ada di Kraton Surakarta, yang diberi
nama Kanjeng Kyai Pamor dan ukurannya sekarang tinggal sekitar 60x60x80
cm atau sebesar meja kecil karena sudah banyak digunakan para empu
untuk membuat keris pesanan dari dalam Kraton. Setelah bahan
meteorit susah didapat, barulah bahan Nikel digunakan, sehingga
keris saat ini bobotnya bisa lebih berat dari keris kuno.
.
d. Peracunan dan pelumasan
Untuk menjaga agar keris ada racunnya dan tidak berkarat maka perlu pemberian warangan
dan minyak pewangi yang dilakukan sebagaimana perawatan keris pada
umumnya. Perawatan keris dalam tradisi Jawa dilakukan setiap tahun,
biasanya pada bulan Muharram / Sura,
meskipun hal ini bukan keharusan. Istilah perawatan keris adalah
"memandikan" keris, meskipun yang dilaku kan sebenarnya adalah membuang
minyak pewangi lama dan karat pada bilah keris, biasanya dengan cairan asam (secara tradisional menggunakan air buah kelapa, hancuran buah mengkudu, atau perasan jeruk nipis).
Bilah yang telah dibersihkan kemudian diberi warangan lagi, bila perlu
untuk mempertegas pa- mor, dibersihkan kembali, dan kemudian
diberi minyak pewangi untuk melindungi bilah keris dari karat baru.
Minyak pewangi ini secara tradisional menggunakan minyak bunga melati atau minyak kayu cendana yang diencerkan dengan minyak kelapa.
|
|
Gambar 23 : Sesaji Keris
|
Sumber, https://www.google.co.id/search?q=SESAJI+KERIS&client
|
· Sesaji penutupan, yaitu ungkapan rasa syukur karena keris yang dibuat telah selesai dan sesuai dengan yang diharapkan.
.
e. Macam keris
1. Keris Souvenir : Keris yang sengaja dibuat untuk hadiah pada seseorang atau untuk diperdagangkan.
2. Keris Ageman : suatu keris yang hanya menonjolkan keindahan bentuk atau model keris tersebut.
3. Keris Tayuhan : Sebuah keris yang dibuat oleh seorang Empu melalui upacara-upacara khusus
4. Keris Pusaka : Sebuah keris yang dibuat oleh seorang Empu keris yang memiliki ciri –ciri indah dan memiliki tayuhan.
3. Kesimpulan
Keris dibuat dari campuran logam pilihan yang menghasilkan
kekuatan dan keindahan yang khas. Material dasar dari sebilah keris
adalah 3 jenis logam, yaitu baja strip paduan rendah, nikel dan baja
perkakas. Pamor adalah logam yang dibuat dari nikel atau bahkan dari
batuan diluar bumi atau meteorit. Namun terlepas dari kualitas bahan,
yang juga cukup mempengaruhi kualitas keris adalah proses pembuatannya.
Pada dasarnya, tahapan pokok dalam pembuatan keris adalah pembakaran /
pemijaran , penempaan dan pelipatan.
* Penulis adalah Widyaiswara pada Departemen Teknik Mesin dan CNC, PPPPTK BOE Malang.
Sarjana Teknik Mesin, alumnus Universitas Brawijaya Malang.
Referensi
1. http://asiktau.blogspot.com/2013/06/ PengertianSejarah-Kegunaan-dan- Segalanya-Tentang-Keris.html
2. http://yantoantik.blogspot.com/p/keris.html
3. http://foto.news.viva.co.id/read/7470-pembuatan-keris
4. http://bansai-dojo.com/wpcontent/uploads/2010/02/6.jpg
5. https://www.google.co.id/search?q=SESAJI+KERIS&client
6. http://teguhsrahardjo.blogdetik.com/perihal/
7. https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCUyVYuNuHwdlNhB-GyqXL8IYl3ctnxjLvRptgGKsTRsBe9t0O7CBu1LKTnQXdTVnWhjp8sHtYv18BpGPUsRVLLPqqGiXUxh9hm3qA2W9Wmga_ADpL5iSAb260BgjOjI3KdiG63HuU_cE/
s1600h/3303_1046613412715_1447057792_30116578_7669046_n.jpg
8. http://peperonity.com/go/sites/mview/wardonokeris/16056933
9. https://www.youtube.com/watch?v=IcE5VSdOL88
10. http://foto.news.viva.co.id/read/7470-pembuatan-keris)
11. https://www.google.co.id/search?q=sesaji+sebelum+pembuatan+keris&client
12. https://www.google.co.id/search?q=KARIS+DAPUR&client
13. https://www.google.co.id/search?q=batu+meteor+ponari&client
14. https://www.google.co.id/search?q=BATU+METEOR
15. https://www.google.co.id/search?q=nikel
16. http://ipapandebesi.wordpress.com/materi/alat-dan-bahan/bahan-baku-utama/unsur-logam/
17. http://yanto-antik.blogspot.com/p/keris.html
0 komentar:
Posting Komentar